Keuntungan Mengambil Jurusan Kuliah Entrepreneurship

24 Maret 2022

Campus Life

Dilansir dari Media Neliti, ketika kita tarik jauh ke Roma di abad 50 SM, perdagangan sudah menjadi salah satu upaya manusia untuk bertahan hidup, walaupun pada masa itu alat dagang yang digunakan adalah properti (sewa tanah), hasil riba, dan uang harta rampasan. 

Masuk abad 1000 – 1500 M, kewirausahaan beralih ke aktivitas perdagangan arsitektur, teknik, dan pertanian. Pada saat itu ada tiga kategori pedagang yang dianggap terhormat, yaitu importir dan eksportir, pemilik toko, dan produsen. Hingga satu abad kemudian pada 1600 M, kewirausahaan terus berkembang, khususnya di negara-negara Arab mulai terjadi perdagangan internasional yang menjadi alat manusia untuk melakukan perjalanan keliling dunia dan mempererat persaudaraan.

Pada akhir 1800-an, masyarakat mulai menyadari bahwa fenomena pasar dipengaruhi oleh politik, seni, dan budaya. Sehingga aktivitas pasar mulai menyadari penyediaan jasa, selain produk fisik, dapat menjadi bagian dari aktivitas kewirausahaan. 

Kewirausahaan dalam ekonomi Indonesia sendiri banyak berkembang sejak jaman kemerdekaan (1945), dilansir dari artikel Fisipol UGM Creative Hub pahlawan Indonesia seperti Kartini, Samanhudi, H.O.S. Tjokroaminoto, dan K.H. Ahmad Dahlan termasuk para intelektual dan wirausahawan pada masanya. 

Mungkin kamu juga mengetahui bahwa 50 tahun kemudian Indonesia pernah mengalami krisis moneter (1998) yang mempengaruhi berbagai sektor, tapi hanya UMKM lah yang tidak terdampak signifikan. Dilansir dari theconversation, hal ini dapat terjadi karena UMKM yang cenderung berorientasi ke pasar lokal dan terbatasnya keterkaitan UMKM dengan pasar global, sehingga tidak ada hutang luar negeri yang diambil oleh UMKM. 

Namun, siapa sangka 20 tahun kemudian di 2020, pandemi mempengaruhi kegiatan ekonomi secara masif. Walaupun UMKM banyak terdampak, mulai banyak gaya bisnis baru yang muncul selama masa pandemi. Pergerakan perkembangan ekonomi dan bisnis hingga kini telah melalui masa yang panjang. Secara naluri ternyata sejak dulu manusia telah memiliki pemikiran untuk berwirausaha. 

Apakah kamu semakin penasaran dengan bagaimana ekonomi dunia dan Indonesia bisa terbentuk walaupun menghadapi berbagai tantangan, bagaimana orang-orang tetap sukses menghadapi dinamika bisnis, hingga menjadi entrepreneur atau wirausahawan menjadi salah satu profesi yang sangat diminati hingga sekarang

Mungkin kamu salah satu yang memiliki impian menjadi seorang entrepreneur atau wirausahawan sukses? Atau bahkan sudah mulai memiliki bisnis sendiri? Dengan berkembangnya start-up di Indonesia, mempelajari ilmu entrepreneur atau wirausahawan bisa kamu dapatkan dari bermacam sumber, tapi, jika kamu ingin belajar langsung dari para ekonom, pelaku bisnis, orang-orang yang terlibat langsung dalam dunia wirausaha, mengikuti sekolah formal tingkat perguruan tinggi dapat menjadi salah satu pilihan. 

Banyak perguruan tinggi sudah memiliki jurusan Entrepreneurship dengan mengadaptasi dan menggunakan kurikulum global, salah satunya Podomoro University. Apa saja, sih, keuntungan yang bisa kamu dapatkan dan rasakan dengan mengambil jurusan Entrepreneurship?

 

1. Memperluas Koneksi

Koneksi merupakan hal yang krusial dalam bisnis. Bisnis merupakan salah satu kegiatan sosial, maka seorang wirausahawan tanpa koneksi akan sulit mengembangkan bisnisnya. Memiliki koneksi berarti potensi menambah wawasan baru,  belajar bersaing secara sehat, mempelajari berbagai pandangan untuk membuat keputusan yang lebih baik, tempat saling melakukan promosi, meningkatkan profil bisnis, hingga potensi melakukan kolaborasi dan menciptakan inovasi atau ide-ide baru. 

Koneksi dapat berupa hubungan dengan sesama pelaku bisnis dalam industri yang sama atau berbeda, mentor, mitra, hingga konsumen. Dengan mengikuti perguruan tinggi jurusan Entrepreneurship, kamu akan berinteraksi langsung dengan dosen yang sudah berpengalaman di bidangnya, para pelaku atau praktisi usaha dari berbagai industri, dan sesama perintis usaha. 

 

2. Melatih Daya Analisis dan Pola Pikir Wirausaha

Seorang wirausahawan handal tidak akan berhenti di satu titik, harus selalu memiliki rasa ingin tahu dan melatih daya analisis serta mindset agar menghasilkan keputusan bisnis yang dapat memberikan dampak positif.

Di tingkat perguruan tinggi, kamu tidak hanya belajar metode bisnis, tapi mempraktekan langsung metode bisnis melalui kelas yang diikuti, expo yang diadakan, berbagai kompetisi, dan kegiatan lainnya. 

Dengan mempraktekan langsung, kamu akan mempelajari cara menganalisis berbagai kondisi bisnis, metode apa yang dapat digunakan untuk mempertahankan bisnis dalam industri tertentu, mitigasi bisnis ketika menghadapi tantangan, dan melatih diri untuk memiliki mindset dan perilaku seorang wirausahawan yang inovatif dan kreatif.

 

3. Belajar Menggunakan Kurikulum Global

Di awal artikel, kita mempelajari bahwa kegiatan ekonomi dan wirausahawan sudah terjadi lebih dari ribuan tahun. Setiap zamannya banyak metode bisnis yang ditemukan, bagaimana perkembangan sosial, budaya, dan politik sangat mempengaruhi keberlangsungan sebuah bisnis.

Dengan mengambil jurusan Entrepreneurship, kamu akan lebih terarah mempelajari wirausaha dengan kurikulum yang sudah diatur agar kamu siap menghadapi persaingan global. Dapat memilih pelajaran apa yang paling ingin kamu dalami, serta memiliki ruang untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan pengajar dan sesama pelajar.

Banyak perguruan tinggi telah memiliki jurusan Entrepreneurship dengan kurikulum yang menarik. Podomoro University berkolaborasi dengan Babson Global, Inc USA untuk menyusun kurikulum dan metode belajar, sehingga kamu akan terarah dan terukur dalam mempelajari praktek wirausaha, dengan mempelajari sejarah bisnis di tahun pertama, dasar-dasar bisnis dan kegiatan magang di tahun kedua, melakukan bisnis sendiri di tahun ketiga, hingga menciptakan bisnis sendiri di tahun ke empat.

Keuntungan Mengambil Jurusan Kuliah Entrepreneurship

4. Belajar Salah, Uji Coba Memiliki Usaha Sendiri

Kegagalan dalam wirausaha adalah sesuatu yang pasti. Bill Gates pernah gagal dalam membangun bisnis statistiknya yang dinamakan Traf-O-Data, Jeff Bezos pemilik Amazon pernah gagal dengan bisnis zShops nya (situs perbelanjaan), Steve Jobs di awal produksi dengan produk Apple I dan Apple Lisa rugi hingga jutaan dolar AS. 

Pada tahap perguruan tinggi ketika kamu belajar memiliki bisnis, kamu juga akan belajar salah agar dapat membuat keputusan yang benar di kemudian hari. Mulai dari mengatur bisnis skala kecil, mengenal target pasar, mengenal cara melakukan marketing, mengenal manajemen, dan potensi positif dan negatif dalam menjalankan usaha.

Baca juga: Banyaknya Keuntungan Menjadi Pengusaha, Tertarik?

 

5. Mengenal Gaya Bisnis Kamu

Setiap wirausahawan dapat mempelajari hal yang sama, tapi pasti memiliki gaya bisnis yang berbeda. Setelah melakukan praktek, terjun langsung selama masa kuliah, kamu dapat mengevaluasi diri sendiri, kira-kira sektor industri apa yang paling menarik untuk kamu. Gaya bisnis apa yang paling cocok diterapkan dalam industri tertentu. Hal positif dan negatif apa yang menjadi karakteristik mu dalam melakukan bisnis, sehingga kamu bisa mengembangkan hal positif tersebut dan mengatasi hal negatif.

 

6. Membangkitkan Perubahan, Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat

Dalam belajar Entrepreneurship, kamu akan dilatih untuk memiliki mindset bisnis yang bukan hanya menciptakan bisnis sukses yang menghasilkan banyak uang, tapi juga didorong untuk menciptakan lapangan kerja, menambah nilai kewirausahaan, memimpin bisnis, dan memimpin dalam lingkungan global.

Dengan mempelajari bisnis yang baik dan benar, kamu akan lebih mudah mempertahankan bisnis agar dapat bertahan dalam waktu yang lama. Dalam perjalanannya kamu bisa jadi membuka banyak lapangan kerja, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup banyak orang. 

Nah itu dia manfaat yang bisa kamu dapatkan dan rasakan dengan mengambil jurusan kuliah Entrepreneurshipbagaimana, apakah kamu semakin tertarik untuk mewujudkan mimpi menjadi seorang wirausahawan?